revolusi-mesir.jpg

Revolusi Mesir - Januari 2011

“Mesir Memanas”. Begitu judul tulisan yang diunggah Bisyri Ichwan pada Rabu (26/01/2011) langsung dari Mesir. Pada hari itu, Pemerintah Mesir baru saja memblokir akses media sosial Facebook. Tapi Twitter sudah terkena blokir duluan sudah beberapa hari yang lalu.

Sewaktu keluar dari kampus Al-Azhar seusai melakukan ujian mata kuliah terakhir, Bisyri Ichwan langsung menuju rumah. Jalanan tampak sepi, semua kantor dan sekolah dilibukan. Hanya kampus Al-Azhar saja yang masuk, itupun hanya Fakultas Ushuluddin tempat Bisyri Ichwan belajar.

Hari itu Bisyri Ichwan melaporkan banyak kelompok yang tidak pro-pemerintah sedang mempersiapkan gerakan yang tidak diduga. Sedangkan di Tahrir dan Down Town, pusat kota Cairo ada puluhan ribu demonstran yang sedang unjuk rasa yang menginginkan Hosni Mubarak lengser dari jabatan dan menuntutnya keluar dari Mesir.

"Anehnya, ketika saya membuka stasiun-stasiun televisi di Mesir, malah jarang dari stasiun televisi milik pemerintah yang menyiarkan demo besar-besaran ini," ungkapnya dalam tulis tersebut.

Pemberontakan terjadi. Tiada hari tanpa demo besar-besaran. Kemudian pada Sabtu (5/02/2011) Bisyri Ichwan kembali menggungah tulisannya setelah ia dilepaskan karena diintrogasi bersama keenam temannya.

"Militer mendatangi kami di rumah kami satu kompi beserta para pimpinannya. Semua membawa senjata laras panjang lengkap. Seisi rumah digeledah. Semua barang di buka satu persatu. Laptop dan HP disita oleh mereka. Dokumen-dokumen yang ada di laptop saya diobrak-abrik. Kami dibawa ke dalam mobil layaknya para tahanan," tulisnya dalam artikel yang berjudul “Mesir Tidak Aman!”

Dengan penuh emosional Bisyri Ichwan menceritakan perlakuan militer Mesir kepadanya. Dari todongan oleh satu kompi dengan senjata laras panjang sampai dituduh bagian dari kelompok demonstran yang ingin menjatuhkan pemerintahan.

Presiden Hosni Mubarak secara resmi mundur. Pada kesempatan yang sama, Bisyri Ichwan akhirnya memilih untuk kembali ke Indonesia. “Kota Cairo yang banyak memberikan padaku pencerahan. Aku banyak belajar hidup di dalamnya," ungkapnya.