Geliat
Komik Lokal

parikesit-left.png
intro-comic.png

Sudah menonton Gundala? Film yang digawangi oleh Joko Anwar ini merupakan peralihmediaan dari komik menjadi film. Awalnya, Gundala merupakan cerita bergambar karya Hasmi pada pertengahan dekade 1960-an.

Kini, melalui Bumilangit yang memegang hak intelektual Hasmi sebanyak 500-an karakter, berikhtiar sejak tahun 2003 untuk membangkitkan kembali budaya penceritaan komik bertema kepahlawanan di Indonesia. Salah satunya ialah bekerja sama dengan sineas.

foto-si-buta-dari-goa-hantu.jpg

Memang, komik apapun genre dan dari asalnya, selalu memiliki penggemarnya sendiri.

Membaca komik sungguh menyenangkan, karena ceritanya mudah dicerna dan gambar-gambarnya lucu. Sebelum komik buatan Jepang (manga) populer di Indonesia, kita memiliki komik lokal yang salah satunya kamu nikmati kembali melalui film Gundala. Sejarang komik Indonesia juga tak kalah panjang dan legendaris.

Ada masa ketika komik-komik asli Indonesia berjaya dan menjadi hiburan andalan masyarakat Indonesia. Masa tersebut terjadi sebelum kehadiran manga dari Jepang. Komik pertama Indonesia adalah komik humor “Put On”. Komik bersejarah ini dibuat oleh komikus Indonesia keturunan Tionghoa bernama Kho Wan Gie.

Selain itu, menurut Elisa Wibisono, cergam (cerita bergambar) dikenal sejak tahun 1930-an. Pada saat itu cergam dimuat dalam sejumlah media Belanda seperti “De Java Bode” dan “D’orient”

komik.png
parikesit-right.png
ornamen-top.png

Generasi Komik Indonesia

  • 1930.png

    1930

    Kehadiran komik-komik di Indonesia pada tahun 1930-an dapat ditemukan pada media Belanda seperti “De Java Bode” dan “D’orient”. Terdapat pula komik-komik seperti “Flippie Flink and Flash Gordon”. “Put On” adalah karakter komik Indonesia yang pertama-tama merupakan karya Kho Wan Gie yang terbit rutin di surat kabar Sin Po.

  • 1940.png

    1940-50an

    Sekitar akhir tahun 1940-an, banyak komik-komik dari Amerika disisipkan sebagai suplemen mingguan surat kabar. Lalu, R.A. Kosasih, Bapak Komik Indonesia, memulai kariernya dengan mengimitasi Wonder Woman menjadi pahlawan wanita bernama Sri Asih. Terdapat banyak lagi karakter pahlawan super yang diciptakan oleh komikus lainnya, seperti Siti Gahara, Puteri Bintang, Garuda Putih dan Kapten Comet, yang mendapatkan inspirasi dari Superman dan petualangan Flash Gordon.

  • 1960.png

    1960-70an

    Komik di Indonesia mulai populer dengan tema persilatan. Tentunya kamu akrab dengan beberapa judul komik bertema persilatan seperti "Si Buta dari Gua Hantu", "Siluman Serigala Putih", "Mahabharata", hingga "Majapahit". Saking tenarnya cerita komik pada era 60 hingga 70-an beberapa judul komik bahkan diadopsi dalam bentuk film.

  • 1980.png

    1980-90an

    Beberapa penerbit mulai aktif untuk mengubah image komik Indonesia yang selama ini terkesan terlalu serius menjadi lebih segar dan muda. Sebagai contoh, Komik Petruk yang bertemakan mistis namun humoris.

  • 2000.png

    2000-sekarang

    Komik-komik asal Amerika (comics) dan Jepang (manga) mulai kembali digandrungi. Namun, komik Indonesia juga mendapat tempat seperti Si Juki dan lainnya.

ornamen.png
ra-kosasih.png

DI antara para Komikus legendaris Indonesia, salah satunya ialah Raden Ahmad Kosasih. ia komikus yang memberi ciri khas pada komik Indonesia dan membuatnya berbeda dari komik-komik asing.

- Alfath Putra Ibrahim Menuliskannya dalam
“Saatnya Komik Lokal Go International” -

Kontribusi R. A. Kosasih bagi komik lokal dinilai sangat besar. Ia menjadi pelopor sekaligus teladan bagi generasi muda untuk memajukan dunia komik Indonesia. Karena itulah tanggal 4 April yang merupakan hari kelahiran R. A. Kosasih menjadi tanggal peringatan Hari Kosasih atau Hari Komik. Ia juga diberi gelar sebagai Bapak Komik Nasional. Tanggal 4 April diperingati sebagai Hari Kosasih.

ornamen.png
ornamen-top.png

Nasib komik Indonesia
di Pentas internasional

ornamen.png

Tentu sudah bukan rahasia umum bahwa komik Indonesia telah diminati oleh pembaca mancanegara. Demikian pula komikusnya telah banyak dikenal oleh publik dunia. Mochamad Iqbal alias Iboy, misalnya, pendiri markas AIU Comic, studio komik lokal yang sudah berdiri sejak 2014 di Bandung, menjelaskan, "Jalan cerita dan penerbitannya dibuat Abdul Kareem al Alami asal Dubai. Kami yang mengejarkan gambarnya," katanya sembari memperlihatkan novel

pentas-komik.jpg

grafis berjudul “The Chronicler of Marad”. Novel grafis tersebut hanya beredar di negara Timur Tengah, seperti Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Arab Saudi. Dari laporan “Komik yang Mendunia dalam Senyap” yang dibuat Harian Kompas, penikmat komik tidak pernah surut. "Komik punya masa depan cerah. Banyak produk turunan komik yang diminati banyak orang, seperti film atau animasi," tutur Iboy. Meski cara Iboy sedikit nyeleneh, yaitu mencari konsumen asing terlebih dahulu, baru kemudian mencoba pasar domestik, tetapi ia percaya itu adalah strategi pemasaran yang tepat. Iboy menilai pasar Indonesia masih berkiblat ke luar negeri..

ornamen.png

Apabila ingin membuat tren di Indonesia,
karyanya mesti dikenal dulu di luar negeri

-Iboy-

selotip.png

AIU Comic memang terkenal dengan cadas dalam memasarkan karya. Berikut plus-minus bagaimana memasarkan komik local.

plus.png
  • AIU Comic bekerja sama dengan Dinan Krisnaedy Purwanda Supartawidjaja membuat komik metal indonesia
  • Komik bergenre metal indonesia didistribusikan ke warung-warung dengan harga Rp 2.000 - Rp 2.500 per eksemplar
  • Cara mengenalkan komik lokal: distribusi dan konsistensi
minus.png
  • Konsistensi kreator dalam melahirkan cerita-cerita baru.

Seorang penikmat komik, Denny Baonk, mengusulkan bagaimana kalau bikin 10 atau 12 judul reguler dua mingguan yang kemasannya cukup 16 halaman. Full color, dijual dengan harga minimalis. "Ini biar bisa masuk ke target anak sekolah," katanya.

Denny Baonk beranggapan pencetakan komik yang tipis ini bisa lebih mempopulerkan karakter-karakter komik lokal. Bisa juga dibuat dalam konsep baru atau serial cerita mini (tamat dalam terbitan ke-4). "Bisa dengan cerita yang ringan dan menghibur. Karakternya bisa Godam atau Gundala," lanjutnya.

tjempaka.png
selotip.png
ornamen-top.png

CAPAIAN KOMIK INDONESIA

  • Komik Only Human

    only-human.png

    Kreator: Mukhlis Nur

    Deskripsi: Kombinasi tema Sci-fi dengan slice of life yang jarang dilakukan oleh komikus Indonesia. Fleksibilitas gaya penceritaan komik Only Human yang bermain-main dengan gaya komik 4 kolom dan komik konvensional.

    Penghargaan: Meraih Bronze Award di Kontes Manga Internasional 8.

  • Gundala Putra Petir

    gundala.png

    Kreator: Harya Suraminata (Hasmi)

    Deskripsi: Tokoh Gundala diciptakan oleh Harya Suraminata (Hasmi) pada 1969, melalui komik "Gundala Putera Petir". Hasmi terus berkreasi hingga menghasilkan 23 judul komik dalam kurun waktu 13 tahun (1969-1982), komik terakhirnya adalah "Surat dari Akherat".

    Tokoh Gundala merupakan gabungan tokoh Ki Ageng Selo sebuah legenda di masyarakat Jawa yang mampu menangkap petir dan Flash seorang pahlawan super dari Amerika Serikat yang mampu berlari secepat kilat. Gundala mengadopsi kata gundolo dari bahasa Jawa yang artinya petir.

    Komik Gundala untuk pertama kali diangkat ke layar lebar pada 1981. Film tersebut disutradarai oleh Lilik Sudjio. Barulah pada 2019 "Gundala" digarap kembali ke layar lebar oleh Joko Anwar.

    Yang membedakan, film "Gundala" terbaru ini disebut serial Patriot, karena produsernya merencanakan akan membuat film-film pahlawan super (super hero) Indonesia lainnya, seperti Mandala, Si Buta dari Gua Hantu, Sri Asih, dan lain-lain.

  • Komik Si Juki

    si-juki.png

    Kreator: Faza Meonk

    Deskripsi: Si Juki mengambil ide cerita dari isu-isu yang sedang banyak dibicarakan. Lewat cerita, karakter Si Juki menyampaikan pesan untuk anak muda serta membahas isu sosial dengan gaya sarkasme tetapi ringan, yang diakuinya tak seberat isu politik.

    Komik ini berawal dari proyek iseng Faza saat membuat komik strip online berjudul DKV4 yang bercerita tentang pahit manis kehidupan mahasiswa DKV. Mendapat banyak tanggapan positif dari pembaca, ia akhirnya serius menekuni dunia komik strip secara online dengan menggunggahnya ke blog pribadi..

    Penghargaan:

    Finalis Anugerah Pembaca Indonesia (Comic Category; 2012)

    Advergames Nomination in Indonesian Juki the Scavenger (ICT Awards; 2013)