E ra milenium kedua ditandai oleh populernya situs web yang dapat memuat teks panjang layaknya jurnal pribadi. Aplikasi inilah yang kini kita kenal dengan sebutan blog. Seiring berjalannya waktu, pengguna blog (bloger) pun ikut bertumbuh dengan kekhasan gaya dan konten masing-masing.
Naiknya pamor blog dan media sosial pada periode tersebut perlahan mengubah karakter warganet dari yang semula berperan sebagai pengguna jaringan beralih menjadi produsen konten. Pengguna internet pun tak lagi pasif. Mereka leluasa mengekspresikan gagasan dan pengalaman sehari-hari melalui blog.
Sebagai etalase karya, aktivitas ngeblog lambat laun mengubah “orang yang bukan siapa-siapa” menjadi sosok yang dikenal luas. Perkembangan ini didukung oleh fungsi blog yang tidak hanya sebagai medium berekspresi, tetapi juga menjadi ruang berjejaring.
“Dan di antara periodisasi itu, lahirlah Kompasiana.”
Kompasiana didirikan oleh seorang wartawan Harian Kompas bernama Pepih Nugraha. Nama “Kompasiana” diusulkan oleh seniornya Budiarto Shambazy, merujuk pada sebuah rubrik di Harian Kompas yang digagas oleh PK Ojong.
Rubrik Kompasiana di Harian Kompas sudah bergaya blog, sangat personal, dan lugas dalam mengupas berbagai persoalan.
Pada kemunculan pertamanya di bulan Mei 2008, Kompasiana hadir sebagai “Journalist Blog Network” bagi seluruh karyawan Kompas Gramedia. Melalui Kompasiana, para wartawan mempublikasikan catatan harian atau memuat cerita saat melakukan tugas peliputan.
Mereka jadi memiliki ruang untuk menuliskan pengalaman personal yang tidak mungkin dimuat oleh koran lantaran terbatas jumlah karakter dan kaidah baku yang ditetapkan redaksi.
Setelah hanya memuat tulisan karyawan Kompas Gramedia, pada September 2008 Kompasiana membuka kesempatan kepada tokoh publik untuk ikut menulis. Sederetan nama kesohor seperti Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla, Menteri Riset dan Teknologi 2004-2009 Kusmayanto Kadiman dan Marsda TNI (Purn) Prayitno Ramelan pun turut bergabung sebagai penulis tamu.
Selang beberapa bulan, Pepih Nugraha menayangkan artikel berjudul “Kompasiana Go Public?” untuk menanggapi keresahan para pembaca Kompasiana (disebut juga dengan istilah Kompasianer) yang terus mendesak supaya blog ini dibuka untuk umum. Keresahan tersebut diwakili oleh Prayitno Ramelan dan seorang pembaca dengan nama akun Rupa.
Kang, sebaiknya Kompasiana dibuka saja untuk umum, biar pembaca semakin meluas dan penulisnya makin banyak, juga biar Kompasiana tidak elitis.
Sejak saat itu Kompasiana membuka akses menulis untuk publik. Jika Kompas.com memproduksi konten karya para jurnalis, Kompasiana menawarkan situs berbasis User Generated Content (UGC) atau metode produksi konten ala “warga biasa”.
Menulis itu bukan monopoli jurnalis atau penulis profesional, bahwa warga (biasa) juga bisa menjadi penulis
Dengan bergabungnya warga sebagai kreator konten, terjalinlah interaksi antarpengguna di Kompasiana. Wartawan dapat berjumpa dengan menteri, psikolog, ibu rumah tangga, hingga pengusaha. Tak sedikit di antaranya yang berlanjut hingga perjumpaan riil saat kopi darat (kopdar).
Mengamati hal tersebut, Rikard Bagun dalam buku “Kompasiana, Etalase Warga Biasa” menilai iklim interaksi yang terbangun di Kompasiana sebagai potensi baru. Bila media mainstream menghasilkan keuntungan dari iklan, Kompasiana dapat memperoleh penghasilan dari kegiatan online maupun offline.
Kompasiana online perdana di www.kompasiana.com sebagai journalist blog network wartawan Kompas dengan artikel perdana berjudul Senjakala Blog oleh Pepih Nugraha
Kompasiana menjadi blog publik yang terbuka untuk umum, setelah diusulkan oleh Prayitno Ramelan
Grand launching Kompasiana.com di redaksi harian KOMPAS
Kopi darat pertama di Gedung Bentara Budaya Jakarta (BBJ)
Peluncuran tampilan baru Kompasiana dan slogan “Sharing Connecting”
Kompasiana meraih Penghargaan Asian Digital Media Awards (ADMA) 2010, Best in Digital Content Award – User Generated Content dari WAN-IFRA
Lembar Kompasiana Freez terbit perdana di harian KOMPAS selama satu tahun
Kompasianival diadakan untuk pertama kali sebagai pesta akbar bloger dan netizen
Peluncuran aplikasi Kompasiana di Windows 8
Meluncurkan beberapa buku hasil kolaborasi bloger Kompasiana (Kompasianer)
Peluncuran Kriko sebagai maskot Kompasiana (2014-2016) dan kartu pembayaran elektronik Kompasiana Community Card (KCC)
Peluncuran Kriko sebagai maskot Kompasiana (2014-2016) dan kartu pembayaran elektronik Kompasiana Community Card (KCC)
100 Kompasianer bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta
Peluncuran logo dan slogan “Beyond Blogging”
Kompasiana berganti wajah dengan tampilan dan fitur baru
Masuk 10 besar media di Indonesia menurut ComScore
Peluncuran loyalty program K-Rewards dan Community Affiliation
Penyelenggaraan Ulang Tahun ke-10 Kompasiana
K ompasiana tidak tumbuh sendirian. Hingga tahun 2018, blog platform ini menerima banyak gagasan dari Kompasianer sehingga pengelola merasa perlu untuk terus memperbaiki diri dan menambah ragam aktivitas.
Fitur dan layanan terus dioptimalkan. Sementara itu, jumlah komunitas penulis pun kian bertambah. Kini Kompasiana adalah rumah bagi 38 komunitas berbasis minat dan regional.
Menyambut baik kehadiran komunitas di Kompasiana, pengelola merancang beragam kegiatan seperti Kompasianival, Indonesia Community Day, Content Affiliation, Nangkring, Blogtrip, Perspektif, Kopiwriting, dan lain-lain.
Pada setiap penyelenggaraan Kompasianival, Kompasiana memberikan penghargaan kepada Kompasianer yang konsisten dan loyal melalui Kompasiana Awards. Pada ajang tersebut, Kompasiana menobatkan sejumlah Kompasianer berdasarkan kategori Best in Citizen Journalism, Best in Opinion, Best in Specific Interest, Best Fiction, Kompasianer of The Year, People’s Choice, dan Lifetime Achievement.
Selain menyelenggarakan regular event, Kompasiana juga meluncurkan K-Rewards sebagai loyalty program sebagai upaya memberikan apresiasi Kompasianer yang konsisten membuat konten.
Selanjutnya pada Mei 2018, Kompasiana membuka peluang kepada komunitas se-Indonesia untuk berkolaborasi dalam menyelenggarakan kegiatan secara profesional melalui program Community Affiliation.
Penghargaan terbesar Kompasiana diraih pada awal tahun 2018 dengan masuknya platform ini dalam 10 besar media terbesar di Indonesia versi comScore. Kabar ini diumumkan dalam laporan berjudul “The 10 Biggest Digital Media in Indonesia”.
Dalam laporan tersebut, Kompasiana bersaing dengan media arus utama seperti Detik.com, Tribunnews, Liputan6.com, Kompas.com, dan lain sebagainya.
@kompasiana
Followers:
875,130
@kompasianaCOM
Followers:
1,095,248
@kompasianacom
Followers:
42,291
Pageviews: 29,776,323
Anggota: 384.045
Artikel Tayang: 1,623,284
Artikel Melanggar: 207.279
Akun Verifikasi: 386
Akun Validasi: 11.069
Jauh sebelum itu, Kompasiana pernah berhasil masuk dalam 20 besar situs online di Indonesia menurut layanan pemeringkat situs web Alexa.com pada 2014 lantaran publik menjadikan Kompasiana sebagai ruang berdiskusi pada kontestasi politik (Pemilu).
Kompasiana juga kerap menjadi rujukan informasi lantaran menjadi medium bagi berita yang bersifat hyperlocal dan memuat ulasan berisi isu yang tengah ramai di ruang digital.
Februari, 2010
Agustus, 2010
Oktober, 2010
Januari, 2011
November, 2013
April, 2011
Februari, 2013
Januari, 2015
September, 2015
Mei, 2017